Terimakasih telah berkunjung di blog HESTI

Sabtu, 05 Januari 2013



TAHAPAN PENDEKATAN DAN PERENGGANGAN HUBUNGAN DALAM INTERAKSI SOSIAL
                Menurut Mark L. Knapp dalam buku Social Intercourse: From Greeting to Goodbye (1978), dalam interaksi sosial terdapat tahap yang bisa mendekatkan dan tahap yang bisa merenggangkan hubungan orang-orang yang berinteraksi. Di bawah ini adalah penjelasan kedua tahap tersebut.


Tahap yang Mendekatkan
Tahap yang mendekatkan dijabarkan menjadi tahap memulai (initiating), menjajaki (experimenting), meningkatkan (intensifying), menyatupadukan (integrating), dan mempetalikan (bonding). Contoh, saat pertama kali masuk sekolah, Anda mulai menjajaki hubungan dengan orang lain dengan saling bertegur sapa yag diikuti obrolan-obrolan ringan, seperti asal sekolah dari mana, rumahnya dimana, atau bagaimana cara pergi ke sekolah. Hasil penjajakan ini dijadikan dasar untuk memutuskan apakah hubungan kalian bisa ditingkatkan, tahap selanjutnya adalah penyatupaduan. Pada tahap ini, kamu dan temanmu mulai merasa ada satu kesamaan atau kesatuan.Demikian pula, para calon suami istri. Dari tahap penyatupaduan ini, lama kelamaan interksi dapat mencapai tahap pertalian seperti pernikahan atau calon suami istri.

Tahap yamh Merenggangkan
            Dalam interaksi, selain terjadi proses pendekatan, terjadi juga proses perenggangan. Proses ini terjadi dari tahap membeda-bedakan (differentiating), membatasi (circumscribing), memavetkan (stagnating), menghindari (avoiding), dan memutuskan (terminating). Contoh, dua orang yang dulunya berteman dan biasa melakukan kegiatan secara bersama-sama, mulai melakukan kegiatan sendiri-sendiri seperti makan atau pulang sekolah sendiri-sendiri. Setelah itu, pembicaraan tentang pertemanan mereka pun mulai dibatasi. Obrolan menjadi dangkal sekedar basa-basi saja. Seringkali pihak yang satu bicara tentang sesuatu, yang lain menyangkal, membantah, melarang, atau membentak.
            Tahap selanjutnya adalah memacetkan. Di tahap ini tidak terjadi komunikasi. Kalaupun ada, hal ini dilakukan karena terpaksa dan dilaksanakan secara sangat hati-hati. Perbedaan kedua teman itu sudah sangat besar sehingga untuk membicarakan hal yang paling sederhanapun sulit dan dapat menyulut konflik. Jika kedua orang yang tadinya berteman itu sudah tidak berkomunikasi tapi masih berada dalam lingkungan yang sama (misalnya, berada dalam satu sekolah), kedua orang tersebut berusaha untuk saling menghindar. Misalnya, berusaha tidak melewati jalan, lorong, atau ruang yang samaSetelah terjadi jarak komunikasi dan fisik seperti ini, mereka berduapun berada di dalam tahap pemutusan hubungan.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar