TAHAPAN
PENDEKATAN DAN PERENGGANGAN HUBUNGAN DALAM INTERAKSI SOSIAL
Menurut Mark L. Knapp
dalam buku Social Intercourse: From
Greeting to Goodbye (1978), dalam interaksi sosial terdapat tahap yang bisa
mendekatkan dan tahap yang bisa merenggangkan hubungan orang-orang yang
berinteraksi. Di bawah ini adalah penjelasan kedua tahap tersebut.
Tahap yang Mendekatkan
Tahap
yang mendekatkan dijabarkan menjadi tahap memulai (initiating), menjajaki (experimenting),
meningkatkan (intensifying),
menyatupadukan (integrating), dan
mempetalikan (bonding). Contoh, saat
pertama kali masuk sekolah, Anda mulai menjajaki hubungan dengan orang lain
dengan saling bertegur sapa yag diikuti obrolan-obrolan ringan, seperti asal
sekolah dari mana, rumahnya dimana, atau bagaimana cara pergi ke sekolah. Hasil
penjajakan ini dijadikan dasar untuk memutuskan apakah hubungan kalian bisa
ditingkatkan, tahap selanjutnya adalah penyatupaduan. Pada tahap ini, kamu dan
temanmu mulai merasa ada satu kesamaan atau kesatuan.Demikian pula, para calon
suami istri. Dari tahap penyatupaduan ini, lama kelamaan interksi dapat
mencapai tahap pertalian seperti pernikahan atau calon suami istri.
Tahap yamh Merenggangkan
Dalam interaksi, selain terjadi
proses pendekatan, terjadi juga proses perenggangan. Proses ini terjadi dari
tahap membeda-bedakan (differentiating),
membatasi (circumscribing),
memavetkan (stagnating), menghindari
(avoiding), dan memutuskan (terminating). Contoh, dua orang yang
dulunya berteman dan biasa melakukan kegiatan secara bersama-sama, mulai
melakukan kegiatan sendiri-sendiri seperti makan atau pulang sekolah
sendiri-sendiri. Setelah itu, pembicaraan tentang pertemanan mereka pun mulai
dibatasi. Obrolan menjadi dangkal sekedar basa-basi saja. Seringkali pihak yang
satu bicara tentang sesuatu, yang lain menyangkal, membantah, melarang, atau
membentak.
Tahap selanjutnya adalah memacetkan.
Di tahap ini tidak terjadi komunikasi. Kalaupun ada, hal ini dilakukan karena
terpaksa dan dilaksanakan secara sangat hati-hati. Perbedaan kedua teman itu
sudah sangat besar sehingga untuk membicarakan hal yang paling sederhanapun
sulit dan dapat menyulut konflik. Jika kedua orang yang tadinya berteman itu
sudah tidak berkomunikasi tapi masih berada dalam lingkungan yang sama
(misalnya, berada dalam satu sekolah), kedua orang tersebut berusaha untuk
saling menghindar. Misalnya, berusaha tidak melewati jalan, lorong, atau ruang
yang samaSetelah terjadi jarak komunikasi dan fisik seperti ini, mereka
berduapun berada di dalam tahap pemutusan hubungan.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar