Terimakasih telah berkunjung di blog HESTI

Sabtu, 05 Januari 2013

STATUS, PERANAN, DAN HUBUNGAN INDIVIDU DALAM INTERAKSI SOSIAL

Status dan Peranan Individu dalam Interaksi Sosial
            Status dan peranan merupakan unsur-unsur dalam struktur sosial yang mempunyai arti penting bagi sistem sosial. Sistem sosial adalah pola-pola yang mengatur hubungan timbale balik tersebut, status dan peranan individu mempunyai arti yang penting karena kelanggengan masyarkat tergantung pada keseimbangan kepentingan-kepentingan individu yang bersangkutan.

            Secara empiris, perbedaan status mempengaruhi cara bersikap seseorang dalam berinteraksi sosial. Orang yang menduduki satus tinggi mempunyai sikap yang yang berbeda dengan orang yang statusnya rendah. Contohnya, cara bicara dan cara makan seorang pemilik perusahaan tentu berbeda dengan seorang karyawan rendah. Status seseorang menenukan perannya dan peran seseorang menentukan apa yang diperubat (perilaku).
Kedudukan (status)
            Kedudukan atau status sosial adalah posisi seseorang secara umum dalam masyarakat dalam hubungannya dengan orang lain. Posisi seseorang menyangkut lingkungan pergaulan, prestige, hak-hak, dan kewajibannya. Secara abstrak, kedudukan berarti tempat seseorang dalam satu pola tertentu. Bahkan, seseorang bisa mempunyai beberapa kedudukan karena memiliki beberapa pola kehidupan. Contoh, tuan X sebagai warga masyarakat merupakan kombinasi dari segenap kedudukannya sebagai guru, kepala sekolah, ketua LKMD, suami nyonya S, dan ayah dari anak-anaknya.
            Menurt Ralph Linton, dalam kehidupan masyarakat terdapat tiga macam cara memperoleh status, yaitu ascribed status, achcieved status, dan assigned status.
1.      Ascribed status merupakan status seseorang yang dicapai dengan sendirinya tanpa memperhatikan perbedaan rohaniah dan kemampuan. Status tersebut bisa diperoleh sejak lahir. Contoh, anak yang lahir dari keluarga bangsawan, denga sendirinya langsung memperoleh status bangsawan. Seorang warga kasta Brahmana di India memperoleh kedudukan terhormat karena orangtuanya tergolong dalam kasta yang bersangkutan. Pada umunya, ascribed status lebih banyak dijumpai pada masyarakat dengan sistem lapisan yang tertutup dan masyarakat feudal.
2.      Achieved status merupakan status yang diperoleh seseorang dengan usaha-usaha yang disengaja. Status ini tidak diperoleh atas dasar keturunan, akan tetapi tergantung pada kemampuan individu dalam mencapai tujuan-tujuannya. Jadi sistem ini bersifat terbuka bagi siapa saja. Contoh, setiap orang bisa menjadi hakim asalkan memenuhi persyaratan tertentu, seperti lulusan fakultas hokum, memiliki pengalaman kerja dalam bidang hokum, lulus ujian sebagai hakim.
3.      Assigned status merupakan status yang diperoleh dari pihak lain. Status ini memiliki hubungan yang erat dengan achieved status. Artinya suatu keompok atau golongan memberikan status yang lebih tinggi kepada seseorang yang bersahaja. Status ini diberikan karena orang tersebut telah memperjuangkan sesuatu untuk memenuhi kebutuhan dan kepentingan masyarakat. Contohnya adalah gelar pahlawan revolusi, siswa teladan, dan peraih kalpataru.
Beragam status yang dimiliki seseorang dapat menimbulkan pertentangan atau konflik status (status conflict). Konflik status adalah konflik batin yang dialami seseorang seabagai akibat adanya beberapa status yang dimilikinya yang saling bertentangan. Contoh, Ibu Herlin adalah seorang guru SMA yang harus ke sekolah tiap hari kerja. Namun, Ibu Herlin juga merupakan seorang ibu rumah tangga yang harus merawat anak-anaknya. Ibu Herlin bingung untuk memilih menjadi ibu rumah tangga saja atau menjadi guru saja.
Peranan sosial
            Peranan merupakan aspek dinamis kedudukan atau status. Peranan adalah perilaku yang diharapkan oleh pihak lain dalam melaksanakan hak dan kewajiban sesuai dengan status yang dimilikinya. Status dan peranan tidak bisa dipisahkan karena tidak ada peranan tanpa status dan tidak ada status tanpa peranan. Contoh, status kepala sekolah Ruteng V. Dengan status tersebut, seseorang diharapkan berperan memimpin sekolahnya. Peranan ini tidak akan melekat pada seseorang jika ia tidak memiliki status kepala sekolah Ruteng V. Demikian sebaliknya, dengan status kepala sekolah Ruteng V, seseorang memiliki peranan memimpin sekolah tersebut.
            Setiap orang memiliki bermacam-macam peranan yang berasal dari pola-pola perjalanan hidupnya. Contoh, peranan membimbing siswa, membesarkan anak-anak, mengurus KTP warga masyarakat. Dengan demikian, peranan menentukan apa yang diperbuatnya bagi masyarakat serta kesempatan apa yang diberikan masyarakat kepadanya.
            Dalam kehidupan sehari-hari, peranan menjadi penting karena berfungsi untuk mengatur perilaku seseorang. Pada beberapa kasus, peranan menyebabkan seseorang dapat meramalkan perbuatan-perbuatan orang lain. Orang yang bersangkutan akan dapat menyesuaikan perilakunya dengan perilaku orang di seitarnya.
            Interaksi sosial yang ada dalam masyarakat merupakan hubungan antara peranan-peranan individu dalam masyarakat. Ada tiga hal yang tercakup dalam peranan. Ketiga hal tersebut adalah sebagi berikut:
1.      Peranan meliputi norma-norma yang berhubungan dengan posisi atau kedudukan seseorang dalam masyarakat.
2.      Peranan merupakan suatu konsep tentang apa yang dapat dilakukan oleh individu dalam masyarakat sebagai organisasi.
3.      Peranan merupakan perilaku individu yang penting bagi struktur sosial masyarakat.
  

Tidak ada komentar:

Posting Komentar