Terimakasih telah berkunjung di blog HESTI

Jumat, 04 Januari 2013



ATURAN DALAM INTERAKSI SOSIAL
Dalam kajian sosiologi, ada beberapa aturan mengenai interaksi social yang berbeda dengan kelima faktor yang telah disebutkan di atas. Karl dan Yoels (1979) menyebutkan tiga jenis aturan dalam interaksi social, yaitu sebagai berikut:


Aturan Mengenai Ruang
Karl dan Yoels mendasarkan teorinya pada karya Edward T. Hall (1982) mengenai konsep jarak social atau proxemics. Menurut Hall, dalam interaksi social, orang cenderung menggunakan empat macam jarak, yaitu jarak intim (intimate distance), jarak pribadi (personal distance), jarak sosial (social distance), dan jarak public (public distance).


1.      Pada jarak intim (sekitar 0-45 cm), terjadi keterlibatan intensif pancaindera dengan tubuh orang lain. Contoh jarak intim terdapat pada dua orang yang melakukan olah raga sumo dan gulat.
2.      Jarak pribadi (sekitar 45 cm-1.22 m) cenderung dijumpai dalam interaksi antara orang yang berhubungan dekat, seperti antara ibu dan anak.
3.      Pada jarak sosial (sekitar 1.22 m-3.66 m), orang yang berinteraksi dapat berbicara secara wajar dan tidak saling menyentuh. Contohnya, interaksi dalam pertemuan santai (dengan teman, guru, dan sebagainya).
4.      Jarak public (di atas 3.66 m) umumnya dipelihara oleh orang yang harus tampil di depan umum, seperti politisi dan actor.


Pembagian jarak yang dinyatakan oleh Edward T. Hall tidak berlaku secara universal. Dalam bukunya The Silent Language, Hall melakukan pengamatan terhadap beberapa warga masyarakat, seperti Jerman, Inggris, Prancis, Jepang, dan Timur Tengah. Dari aturan tersebut Hall menyimpulkan bahwa aturan jarak tersebut tidak dapat diberlakukan di setiap masyarakat. Misalnya masyarakat Amerika Selatan dapat berbicara dan berinteraksi dalam jarak yang bagi masyarakat Amerika lainnya sebagai jarak intim.

Aturan Mengenai Waktu
            Waktu juga dapat mengatur interaksi. Misalnya di masyarakat yang kurang disiplin sering dijumpai ketiadaan orientasi waktu yang dikenal dengan istilah “jam karet”. Keterlambatan kedatangan bus, pesawat, dan kereta menjadi hal biasa. Tapi jika kondisi ini terjadi di Negara maju, banyak akyivitas orang menjadi terganggu. Contoh lain, di masyarakat kita, keterlambatan seorang pembicara dating ke sebuah sebuah seminar bukanlah hal yang perlu dibesar-besarkan. Sebaliknya, bagi masyarakt Inggris, pembicara itu akan dianggap sebagi orang yang tidak bertanggung jawab dan menghina majelis seminar.

Aturan Mengenai Gerak Tubuh
            Komunikasi non-verbal merupakan bentuk komunikasi pertama bagi manusia. Komunikasi non-verbal itu terkadang disadari atau tidak, digunakan seseorang untuk menyampaikan pesan dalam interaksinya dengan orang lain. Contoh gerak tubuh adalah memicingkan mata, menjulurkan lidah, mengangkat bahu, menganggukkan kepala, dll. Namun demikian, makna komunikasi berupa gerak tubuh dapat memiliki makna yang berbeda antara satu masyarakat dengan masyarakat lainnya. Oleh karena itu komunikasi non-verbal hanya efektif dilakukan dalam interaksi antaranggota masyarakat. Yang memiliki pemaknaan yang sama terhadapnya.

           

Tidak ada komentar:

Posting Komentar