FAKTOR-FAKTOR
PENDORONG INTRAKSI SOSIAL
Interaksi
social kelihatannya sederhana. Orang bertemu lalu berbicara atau sekedar
bertatap muka. Padahal sebenarnya interaksi social merupakan suatu proses yang
cukup kompleks. Interaksi ini dilandasi oleh beberapa faktor psikologi, yaitu
imitasi, sugesti, identifikasi, simpati, dan empati. Faktor-faktor ini dapat
berdiri sendiri-sendiri, atau dapat juga bersama-sama berfungsi sebagai dasar
terjadinya interaksi social. Hal itu tergantung pada situasi dan kondisinya.
Imitasi
Imitasi adalah tindakan meniru orang
lain. Imitasi atau perbuatan meniru bisa dilakukan dalam bermacam-macam bentuk.
Misalnya, gaya bicara, tingkah laku, adat dan kebiasaan, pola piker, serta apa
saja yang dimiliki atau dilakukan oleh seseorang. Namun demikian, dorongan
seseorang untuk meniru orang lain tidaklah berjalan dengan sendirinya. Perlu
ada sikap menerima, sikap mengagumi, dan sikap menjunjung tinggi apa yang akan
diimitasi itu. Menurut Dr. A. M. J Chorus, ada syarat yang harus dipenuhi dalam
mengimitasi, yaitu adanya minat dan perhatian terhadap obyek atau subyek yang
akan ditiru, serta adanya sikap menghargai, mengagumi, dan memahami sesuatu
yang akan ditiru.
Imitasi
memiliki peranan yang sangat penting dalam proses interaksi social. Imitasi
dapat mendorong seseorang untuk mematuhi norma-norma dan nilai-nilai yang
berlaku di masarakat. Contohnya, seorang anak akan meniru orang dewasa menyeberang
lewat jembatan penyeberangan. Namun demikian, imitasi juga dapat megakibatkan
sesuatu yang negative jika tindakan yang ditiru adalah tindakan yang menyimpang
dan nilai-nilai dan norma-norma berlaku di masyarakat. Contohnya seorang pemuda
meniru ayahnya yang mabuk atau seorang pelajar meniru temannya yang membolos
sekolah.
Sugesti
Sugesti
berlangsung apabila seseorang memberi pandangan atau sikap yang dianutnya, lalu
diterima oleh orang lain. Biasanya sugesti muncul ketika si penerima sedang
dalam kondisi yang tidak netral sehingga tidak dapat berpikir rasional. Segala
anjuran atau nasihat yang diberikan langsung diterima dan diyakini kebenarannya.
Pada umunya, sugesti berasal dari hal-hal berikut:
1. Orang
yang berwibawa, karismatik, atau punya pengaruh terhadap yang disugesti,
misalnya orangtua, cendikiawan, atau ulama.
2. Orang
yang memiliki kedudukan lebih tinggi dari yang disugesti, misalnya pejabat Negara
atau direktur perusahaan.
3. Kelompok
mayoritas terhadap kelompok minoritas. Misalnya dalam suatu rapat OSIS, ada
seseorang yang berpendapat berbeda terhadap suatu masalah. Tetapi karena semua
teman-temannya setuju, maka ia pun mengubah pendapatnya. Reklame atau iklan di
media massa. Contoh iklan yang menggambarkan suatu produk deterjen mampu
menghilangkan noda dalam hitungan detik dapat menggiring pendengaran atau
penonton untuk membeli produk itu karena terpengaruh.
Terjadinya sugesti bukan hanya
karena faktor pemberi sugesti tetapi karena beberapa faktor yang ada di diri
orang yang diberi sugesti. Faktor-faktor tersebut adalah sebagai berikut:
1. Terhambatnya
daya piker kritis.
2. Kemampuan
berpikir terpecah belah (disosiasi).
3. Orang
yang ragu-ragu dan pendapat yang searah.
Identifikasi
Identifikasi merupakan kecenderungan
atau keinginan seseorang untuk menjadi sama dengan pihak lain (meniru secara
keseluruhan). Identifikasi sifatnya lebih mendalam dibandingkan imitasi karena
dalam proses identifikasi, kepribadian seseorang bisa terbentuk. Orang bisa
melakukan proses identifikasi karena seringkali memerlukan tipe ideal tertentu
dalam hidupnya. Contoh identifikasi terdapat pada seorang anak yang
mengidolakan ayahnya. Ia berusaha mengidentifikasikan dirinya seperti ayahnya
karena sikap, perilaku, dan ilai yang dimiliki oleh ayahnya merupakan tipe yang
ideal dan dapat berguna sebagai penentu hidupnya.
Proses identifikasi dapat
berlangsung secara sengaja dan tidak sengaja.Meskipun tanpa sengaja, orang yang
mengidentifikasi tersebut benar-benar mengenal orang yang ia identifikasi
aehingga sikap atau pandangan yang diidentifikasi benar-benar meresap ke dalam
jiwanya.Contoh, biasanya pemain bulu tangkis junior punya pemain idola. Setiap
idolanya bertanding, dia akan mengamati secara cermat bagaimana gaya dan
strategi bermain idolanya tersebut. Kemudian ia meniru dan yakin bisa menjadi
seperti idolanya.
Simpati
Simpati
merupakan suatu proses dimana seseorang merasa tertarik pada pihak lain.
Melalui proses simpati, orang merasa dirinya seolah-olah berada dalam keadaan orang
lain dan merasakan apa yang dialami, dipikirkan, atau dirasakan orang lain
tersebut. Dalam proses ini perasaan memegang peranan penting walaupun alas an utamanya
adalah rasa ingin memahami dan bekerja sama dengan orang lain. Contoh ketika
ada tetangga yang tertmpa musibah, kita ikut merasakan kesedihannya dan
berusaha untuk membantunya. Pada umunya, simpati lebih banyak terlihat pada
hubungan teman sebaya, hubungan ketetanggaan, atau hubungan pekerjaan.
Empati
Empati
merupakan simpati mendalam yang dapat mempengaruhi kejiwaan dan fisik
seseorang. Contohnya, seorang ibu akan merasa kesepian ketika anaknya yang
bersekolah di luar kota. Ia selalu rindu dan memikirkan anaknya tersebut
sehingga jatuh sakit. Contoh lain, seorang pria baru saja menjenguk keluarganya
yang mengalami kecelakaan. Orang tersebut kemudian jatuh sakit karena selalu membayangkan
dan memikirkan kejadian yang menimpa keluarganya.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar