Terimakasih telah berkunjung di blog HESTI

Kamis, 03 Januari 2013



FAKTOR-FAKTOR PENDORONG INTRAKSI SOSIAL


Interaksi social kelihatannya sederhana. Orang bertemu lalu berbicara atau sekedar bertatap muka. Padahal sebenarnya interaksi social merupakan suatu proses yang cukup kompleks. Interaksi ini dilandasi oleh beberapa faktor psikologi, yaitu imitasi, sugesti, identifikasi, simpati, dan empati. Faktor-faktor ini dapat berdiri sendiri-sendiri, atau dapat juga bersama-sama berfungsi sebagai dasar terjadinya interaksi social. Hal itu tergantung pada situasi dan kondisinya.

Imitasi
            Imitasi adalah tindakan meniru orang lain. Imitasi atau perbuatan meniru bisa dilakukan dalam bermacam-macam bentuk. Misalnya, gaya bicara, tingkah laku, adat dan kebiasaan, pola piker, serta apa saja yang dimiliki atau dilakukan oleh seseorang. Namun demikian, dorongan seseorang untuk meniru orang lain tidaklah berjalan dengan sendirinya. Perlu ada sikap menerima, sikap mengagumi, dan sikap menjunjung tinggi apa yang akan diimitasi itu. Menurut Dr. A. M. J Chorus, ada syarat yang harus dipenuhi dalam mengimitasi, yaitu adanya minat dan perhatian terhadap obyek atau subyek yang akan ditiru, serta adanya sikap menghargai, mengagumi, dan memahami sesuatu yang akan ditiru.
Imitasi memiliki peranan yang sangat penting dalam proses interaksi social. Imitasi dapat mendorong seseorang untuk mematuhi norma-norma dan nilai-nilai yang berlaku di masarakat. Contohnya, seorang anak akan meniru orang dewasa menyeberang lewat jembatan penyeberangan. Namun demikian, imitasi juga dapat megakibatkan sesuatu yang negative jika tindakan yang ditiru adalah tindakan yang menyimpang dan nilai-nilai dan norma-norma berlaku di masyarakat. Contohnya seorang pemuda meniru ayahnya yang mabuk atau seorang pelajar meniru temannya yang membolos sekolah.

Sugesti
Sugesti berlangsung apabila seseorang memberi pandangan atau sikap yang dianutnya, lalu diterima oleh orang lain. Biasanya sugesti muncul ketika si penerima sedang dalam kondisi yang tidak netral sehingga tidak dapat berpikir rasional. Segala anjuran atau nasihat yang diberikan langsung diterima dan diyakini kebenarannya. Pada umunya, sugesti berasal dari hal-hal berikut:
 


1.      Orang yang berwibawa, karismatik, atau punya pengaruh terhadap yang disugesti, misalnya   orangtua, cendikiawan, atau ulama.
2.     Orang yang memiliki kedudukan lebih tinggi dari yang disugesti, misalnya pejabat Negara      atau direktur perusahaan.
3.      Kelompok mayoritas terhadap kelompok minoritas. Misalnya dalam suatu rapat OSIS, ada seseorang yang berpendapat berbeda terhadap suatu masalah. Tetapi karena semua teman-temannya setuju, maka ia pun mengubah pendapatnya. Reklame atau iklan di media massa. Contoh iklan yang menggambarkan suatu produk deterjen mampu menghilangkan noda dalam hitungan detik dapat menggiring pendengaran atau penonton untuk membeli produk itu karena terpengaruh.
 


Terjadinya sugesti bukan hanya karena faktor pemberi sugesti tetapi karena beberapa faktor yang ada di diri orang yang diberi sugesti. Faktor-faktor tersebut adalah sebagai berikut:
1.      Terhambatnya daya piker kritis.
2.      Kemampuan berpikir terpecah belah (disosiasi).
3.      Orang yang ragu-ragu dan pendapat yang searah.
Identifikasi
            Identifikasi merupakan kecenderungan atau keinginan seseorang untuk menjadi sama dengan pihak lain (meniru secara keseluruhan). Identifikasi sifatnya lebih mendalam dibandingkan imitasi karena dalam proses identifikasi, kepribadian seseorang bisa terbentuk. Orang bisa melakukan proses identifikasi karena seringkali memerlukan tipe ideal tertentu dalam hidupnya. Contoh identifikasi terdapat pada seorang anak yang mengidolakan ayahnya. Ia berusaha mengidentifikasikan dirinya seperti ayahnya karena sikap, perilaku, dan ilai yang dimiliki oleh ayahnya merupakan tipe yang ideal dan dapat berguna sebagai penentu hidupnya.
            Proses identifikasi dapat berlangsung secara sengaja dan tidak sengaja.Meskipun tanpa sengaja, orang yang mengidentifikasi tersebut benar-benar mengenal orang yang ia identifikasi aehingga sikap atau pandangan yang diidentifikasi benar-benar meresap ke dalam jiwanya.Contoh, biasanya pemain bulu tangkis junior punya pemain idola. Setiap idolanya bertanding, dia akan mengamati secara cermat bagaimana gaya dan strategi bermain idolanya tersebut. Kemudian ia meniru dan yakin bisa menjadi seperti idolanya.

Simpati
            Simpati merupakan suatu proses dimana seseorang merasa tertarik pada pihak lain. Melalui proses simpati, orang merasa dirinya seolah-olah berada dalam keadaan orang lain dan merasakan apa yang dialami, dipikirkan, atau dirasakan orang lain tersebut. Dalam proses ini perasaan memegang peranan penting walaupun alas an utamanya adalah rasa ingin memahami dan bekerja sama dengan orang lain. Contoh ketika ada tetangga yang tertmpa musibah, kita ikut merasakan kesedihannya dan berusaha untuk membantunya. Pada umunya, simpati lebih banyak terlihat pada hubungan teman sebaya, hubungan ketetanggaan, atau hubungan pekerjaan.

Empati

        Empati merupakan simpati mendalam yang dapat mempengaruhi kejiwaan dan fisik seseorang. Contohnya, seorang ibu akan merasa kesepian ketika anaknya yang bersekolah di luar kota. Ia selalu rindu dan memikirkan anaknya tersebut sehingga jatuh sakit. Contoh lain, seorang pria baru saja menjenguk keluarganya yang mengalami kecelakaan. Orang tersebut kemudian jatuh sakit karena selalu membayangkan dan memikirkan kejadian yang menimpa keluarganya.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar