POKOK BAHASAN SOSIOLOGI
Untuk
mengetahui apa saja yang merupakan pokok bahasan sosiologi, lebih dulu kita
melihat beberapa pandangan tokoh-tokoh sosiologi tentang hal tersebut. Dua
tokoh perintis yang akan dibahas adalah Emile Durkheim dan Max Weber, sedangkan
tokoh masa kini diwakili oleh C. Wright Mills dan Peter L. Berger.
Emile
Durkheim
Menurut
Durkheim, pokok pembahasan sosiologi adalah fakta-fakta social. Yang dimaksud
dengan fakta social adalah pola-pola atau sistem yang mempengaruhi manusia bertindak,
berpikir, dan merasa. Fakta social tersebut berada di luar individu dan
mempunyai kekuatan memaksa dan mengendalikan individu tersebut. Contoh di
sekolah siswa diwajibkan untuk dating tepat waktu, memakai seragam, dan
bersikap hormat kepada guru. Kewajiban-kewajiban tersebut dituangkan dalam ke
dalam sebuah aturan dan memiliki sanksi tertentu jika dilangggar.
Max
Weber
Menurut Weber,
pokok kajian sosiologi adalah tindakan social. Namun, tidak semua tindakan
manusia dapat dianggap sebagai tindakan social. Suatu tindakan disebut sebagai
tindakan social hanya jika tndakan tersebut dilakukan dengan mempertimbangkan
perilaku orang lain. Sebagai contoh, menanam bunga untuk kesenangan pribadi
bukan merupakan tindakan social. Namun, menanam bungan untuk diikutsertakan
dalam sebuah lomba sehingga mendapat pehatian orang lain, merupakan tindakan
social. Max Weber ingin menekankan bahwa tindakan tertentu dapat memiliki makna
subjektif bagi pelakunya.
Wright
Mills
Pokok bahasan Sosiologi menurut C. Wright Mills terkenal
dengan sebutan khayalan social (the
sociological imagination). Khayalan sosiologi ini diperlukan untuk dapat
memahami apa yang terjadi di masyarakat maupun yang ada dalam diri manusia.
Menurut Mills, dengan khayalan sosiologi, kita mampu memahami sejarah
masyarakat, riwayat hidup pribadi, dan hubungan antar keduanya. Alat untuk
melakukan khayalan social adalah personal
trouble of milieu dan public issues
of social structure. Personal trouble of milieu adalah permasalahan pribadi
individu dan merupakan ancaman terhadap nilai-nilai pribadi, sedangkan public issues of social structure
Tidak ada komentar:
Posting Komentar